Di dalam tubuh terdapat 2 jenis lemak, yakni lemak viseral
(dalam rongga perut) dan lemak subkutan (berada di balik kulit).
Seseorang bisa memiliki perut buncit karena terjadi tumpukan jenis lemak
viseral yang berlebihan.
Memiliki perut buncit ternyata bisa jadi akar dari segala masalah
kesehatan, jadi tetaplah waspada! Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul akibat perut
buncit ? Simak ulasannya seputar perut buncit di bawah ini.
Penyebab Perut Buncit
Perut buncit mudahnya dapat diukur dari lingkar pinggang. Kalau
lingkar pinggang sudah lebih dari 88 cm bagi perempuan, dan 102 cm bagi
laki-laki, maka Anda perlu berhati-hati.
Menumpuknya lemak viseral ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai
dari berat badan yang berlebih, kurangnya bergerak, kurang tidur,
mengalami stres, kebiasaan makan yang buruk terutama sering makan
makanan tinggi gula dan lemak trans, kondisi genetik, dan juga kondisi
penuaan.
Bahayanya, lemak ini berbeda dengan lemak subkutan di balik kulit.
Lemak viseral dapat memengaruhi fungsi hormon dalam tubuh. Itu mengapa,
lemak viseral ini memiliki dampak yang lebih berbahaya bagi kesehatan. Kalau mau sehat sebaiknya jauhi perut buncit ini. Semakin
tingginya lemak viseral dalam perut atau semakin besarnya lingkar
pinggang, maka Anda kian berisiko untuk mengalami berbagai penyakit
kronis tertentu..
Risiko Penyakit Yang Bisa Terjadi
Dalam laman American Heart Association dijelaskan bahwa penumpukan lemak yang telah menyebabkan perut buncit dapat meningkatkan tekanan darah dengan memengaruhi kondisi ginjal. Lemak viseral adalah lemak yang berada di sekitar organ-organ dalam di rongga perut, termasuk di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal.
Dilansir dalam American College of Cardiology, para peneliti menemukan bahwa keberadaan lemak viseral meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22% dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki lemak viseral atau tidak memiliki perut buncit.
Komponen ini adalah organ penting yang mengatur tekanan darah. Penekanan lemak viseral di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah.
- Serangan Jantung dan Stroke
Kolesterol LDL yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko
terbentuknya plak di pembuluh darah. Plak ini dapat menyumbat aliran
darah dan jantung. Hal ini dapat menyebabkan gangguan jantung bahkan serangan jantung. Selain itu, kolesterol LDL yang juga
bisa menyumbat bagian pembuluh darah di otak, sehingga dapat menimbulkan
stroke.
Dilansir dalam laman Web MD,
Samuel Dagogo-Jack, MD, presiden dari American Diabetes Associattion
mengatakan, lemak viseral yang membuat perut buncit adalah lemak
pengahasil racun tubuh yang bekerja aktif.
Dilansir dari laman Healthline, tumpukan lemak di area perut dapat menghasilkan retinol-binding protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga, orang yang buncit memiliki risiko mengalami diabetes melitus yang lebih tinggi. Hal ini bisa saja terjadi meskipun Anda tidak memiliki riwayat keluarga yang diabetes melitus.
Solusi Pencegahan
Bukan hanya sebagai sumber protein nabati yang dibutuhkan tubuh,
kandungan serat kacang kedelai juga cukup tinggi . Dalam data komposisi
pangan dari Kementrian Kesehatan RI, 100 gram kacang kedelai mengandung
2.9 gram serat. Kandungan serat inilah yang diperlukan tubuh untuk
menjaga kesehatan saluran pencernan dan juga menjaga berat badan.
Ditambah lagi, kacang kedelai memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga bisa membantu mengontrol rasa lapar Anda.
Pastinya Anda tidak ingin penyakit-penyakit berbahaya itu menghampiri Anda karena perut buncit, bukan ? Nah, oleh karena itu, menjadikan kacang kedelai sebagai camilan sehari-hari tentunya akan membuat Anda tidak perlu berurusan dengan perut buncit lagi.
Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca Artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda..